Pages

Perang Akhir Zaman

Perang Akhir Zaman


Kehancuran bangsa Yahudi adalah salah satu tanda yang datang hari penghakiman. Dimulai dengan perang besar yang melibatkan banyak negara di dunia, termasuk Israel. Sebelum perang, ada beberapa peristiwa lain yang menyebabkan munculnya perang ini menurut kronologi tradisi akhir zaman hasil studi ilmuwan Islam.
Pertempuran ini bencana yang dikenal sebagai Armageddon, di mana perang ini adalah di lokasi utama di lembah Megido atau Mageddon, Palestina. Mungkin beberapa orang berpikir bahwa perang Armageddon adalah film Hollywood hanya fantastis. Bahkan, Hollywood didukung oleh orang-orang Yahudi benar-benar ingin menyembunyikan fakta tentang ini lewat film propaganda Armageddon. Bahkan, di antara ahli-ahli Taurat telah mempelajari tentang perang dan selalu siap untuk menghadapinya.
Hal ini disebutkan dalam kitab Zakharia (89/13), itu akan sebagian besar orang Yahudi mati dalam perang Armageddon, dan dua-pertiga dari mereka akan hancur. Meskipun buku Zagiyal (12/39), mengatakan: "Ini akan memakan waktu tujuh bulan, sehingga Israel berhasil mengubur mereka (orang tewas) sebelum membersihkan negara".
Armageddon Istilah sebenarnya tidak terletak di hadits apapun. Hanya disebut dalam studi Kristen dan buku. Menurut Ibrani, Ar berarti gunung atau bukit. Mageddo juga nama lembah di Palestina. Lokasi strategis dalam hal peperangan. Perang ini juga mengatakan bahwa perang terakhir menggunakan semua kekuatan berbagai peralatan canggih untuk senjata modern. Mungkin perang itu Perang Dunia III dipasarkan sebagai perang nuklir.
Banyak yang mengatakan bahwa Ketiga Perang Dunia, bom nuklir yang akan digunakan. Ada juga diceritakan dalam buku Bahr Pat. Perang Dunia III, yang menyediakan diterapkan dalam waktu singkat. Tapi kepunahan sangat kuat. Sehingga dikatakan bahwa setelah dunia lagi seperti di abad pertengahan di mana tentara hanya akan mendorong kuda dan melambaikan pedang sebagai zaman kuno masa perang.
"Jika Perang Dunia Ketiga adalah berjuang dengan senjata nuklir, keempat akan bertarung dengan busur dan anak panah." - Lord Louis Mountbatten
"Saya tidak tahu dengan senjata apa Perang Dunia III akan diperjuangkan, tetapi Perang Dunia Empat akan diambil dengan kayu dan batu." - Albert Einstein
Einstein dan Mountbatten hanya terjadi untuk mengatakan? Yang mengatakan, ini menyebabkan semua teknologi tidak boleh digunakan lagi di masa depan karena EMP (EMP) senjata nuklir itu sendiri terjadi ketika Perang Dunia Ketiga. Dengan demikian, kekuatan tentara ketika Keempat Perang Dunia nanti adalah seimbang dan tidak bias, karena mereka semua menggunakan alat yang sama perang.
Bahkan, ada tradisi sebahagian yang menekankan akhir waktu akan melewati perang menggunakan pedang dan Dajjal akan ditewaskan dengan pedang. Hadits Nabi dan berkata, Yahudi Zionis akan bersembunyi di balik batu dan kayu-balik dan selamat hanya setelah pelajaran Yahudi, atau main Gharqad, banyak tanaman sekarang di Israel.

Sejarah masuknya Islam di Rusia

Sejarah masuknya Islam di Rusia


Islam masuk ke Rusia pada pada tahun 992 Masehi, ketika sekelompok etnis Rusia yang hidup di Siberia, yang disebut Bulgar memeluk agama islam dan kemudian menyebarkannya ke seluruh Rusia ,Mayoritas Muslim di Rusia mengikuti ajaran Islam Sunni. Dalam beberapa kawasan, terutama di Dagestan dan Chechnya, ada tradisi Sufisme, yang diwakili oleh tarekat Naqsyabandi dan Shazili dipimpin oleh Shaykh Said Afandi al-Chirkawi ad-Daghestani. Amalan sufi memberikan orang Kaukasus semangat kuat untuk menolak tekanan orang asing, dan telah menjadi legenda di antara pasukan Rusia yang melawan orang Kaukasus pada zaman Tsar. Orang Azeri juga pada sejarah dan masih lagi pengikut Islam Syiah, disaat republik mereka terpisah dari Uni Soviet, banyak orang Azeri yang datang ke Rusia untuk mencari pekerjaan.

Kaum Muslimin Rusia terbagi dalam 14 wilayah administratif, terletak di dua wilayah geografis politis Rusia yang sangat rawan konflik. Enam republik dan satu wilayah administratif berada di Rusia tengah, berbatasan dengan Kazakhstan; dan tujuh republik lain di Kaukasus Utara berbatasan dengan Georgia, Azerbaijan, Armenia, Turki dan Iran.


Sekurang-kurangnya 15-20 persen dari jumlah penduduk negara Rusia memeluk islam dan membentukkan agama minoritas yang terbesar. Masyarakat besar Islam dikonsentrasikan di antara warga negara minoritas yang tinggal di antara Laut Hitam dan Laut Kaspia: Avar, Adyghe, Balkar, Nogai, Orang Chechnya, Circassian, Ingush, Kabardin, Karachay, dan banyak bilangan warga negara Dagestan. Di Volga Basin tengah ada penduduk besar Tatar dan Bashkir, kebanyakan mereka Muslim. Banyak Muslim juga tinggal di Perm Krai dan Ulyanovsk, Samara, Nizhny Novgorod, Moscow, Tyumen, dan Leningrad Oblast (kebanyakannya kaum Tatar).


Qur'an pertama yang dicetak diterbitkan di Kazan, Rusia pada 1801. Satu lagi fenomena yang terjadi adalah gerakan Wäisi.


Pada era 1990-an, jumlah percetakan risalah Islam telah meningkat. Antaranya ialah beberapa buah majalah dalam bahasa Rusia, "Ислам" (transliteration: Islam), "Эхо Кавказа" (Ekho Kavkaza) dan "Исламский вестник" (Islamsky Vestnik), dan beberapa surat khabar berbahasa Rusia seperti "Ассалам" (Assalam), dan "Нуруль Ислам" (Nurul Islam), yang diterbit di Makhachkala, Dagestan.

Sebagai penyebaran isu gender Islam melalui pertukaran, hal yang sama juga berlaku di Rusia Islam dibawa oleh broker Muslim Arab dari lokal Kaukasus dan menyentuh dasar di Moskow dari utara daripada selatan sebagaimana ditegaskan oleh spesialis sejarah beberapa, mereka berpendapat bahwa Islam datang ke Moskow dari selatan, sebagai jalan yang paling menguntungkan untuk pengembangan penjual pasukan. Sepanjang jalur tersebut, suku Cossack Rusia yang telatih untuk perang, tetap terhadap penyebaran Dakwah Islam dan dampaknya Islam beringsut menuju jantung Rusia.

Kemudian dibatasi pedagang dan menteri Muslim untuk menyeberang stepa Asia Tengah menuju Siberia, dengan bantuan dari Tatar yang telah diubah ke Islam dan mendapat bantalan dengan agama yang benar sejak abad kesembilan dalam kerajaan mereka, kerajaan Volga Bulgaria Timur, yang sekarang menjadi negara mereka. Rentang ini untuk sebagian besar berubah ke Islam pada abad kesepuluh, dan ratusan kesebelas dan kedua belas tahun, Islam tersebar di wilayah Ural, yang saat ini disebut Republik Bashkiria (Bashkortostan). Pada rekening broker Muslim dari Arab, Iran dan Turki Islam kemudian menyebar ke bagian yang berbeda dari lokal Muslim Rusia.Kaum hari ini, telah berubah menjadi lain membatasi sekitar Rusia, dari Siberia ke arah utara dan timur atas ke selatan.


Kedekatan Islam di Moskow sekitar 1200 Masehi, ketika ibukota wilayah Muslim di kota Kazan. Sekitar kemudian, Moskow membayar biaya ke Kazan. Kazan tetap ibukota Muslim sampai 1552, ketika Tsar Rusia Ivan The Terrible telah dimiliki dan dimusnahkan Kazan, dibakar, bergerak qubah-qubah pandangan ke Kremlin Moskow dan Red Square, yang masih ada sampai 'til hari ini. Pada saat itu ia terlibat kota Astrakhan pada tahun 1556, Western Siberia pada 1598, dan menuju akhir dari abad keenam belas menyentuh dasar di wilayah Muslim di Kabordino dan Chechnya. Dari saat itu, Rusia mulai perang mereka melawan kaum Muslim, mereka dilarang Muslim melakukan praktik keagamaan dan mendorong mereka untuk mengambil setelah tradisi dan adat istiadat dari Rusia. Semuanya dilakukan dalam struktur me-Rusia-Muslim, dalam hal itu tidak negara: mengkristenkan mereka. Mereka memperlakukan umat Islam brutal, perpetrating siksaan, menjarah kekayaan dan hukuman mereka berkenalan berlakunya dengan penghuni kawasan Mewajibkan untuk menolak Islam. Meskipun demikian, mereka tidak menang dalam usaha ini.


Mayoritas Muslim tetap mengikuti agama mereka, kekejaman Rusia tidak mampu menghentikan penyebaran Islam. Dan sungguh sebuah paradoks yang aneh, sebaliknya Islam mencapai kemajuan baru di paruh kedua abad 18, pada masa pemerintahan Ratu Rusia, Catherine II, dengan berubahnya kebijakan Rusia terhadap umat Islam yang hidup dalam perbatasannya. Saat itu, kaum muslimin mencicipi kebebasan. Pada tahun 1764, propaganda toleransi beragama menguat, dan pada tahun 1767 pengusiran penduduk Tatar dari kota mereka, yaitu Kazan, dicabut pemerintah. Pemerintahan menuju tahap baru pada tahun 1773 dengan memberikan Tatar Volga kebebasan beragama, hak untuk membangun masjid dan sekolah Al-Quran. Pedagang Volga kemudian menjadi mediator yang sangat baik antara Tsar Rusia dan Asia Tengah. Mereka juga bertindak sebagai da’i dan muballigh, membangun masjid, sekolah dan membawa Islam kepada orang-orang yang masih semi-politheis di Bashkiria dan Siberia Barat.


Kebijakan Tsar Rusia ini bukan didasari karena kecintaan terhadap umat Islam, tetapi kebijakan yang didorong kepentingan Rusia untuk memperluas pengaruh dan kontrol atas daerah tetangga, karena ia menyadari kemungkinan untuk memanfaatkan masyarakat Muslim yang berada di Rusia, sehingga kehadiran Rusia di Asia Tengah dapat diterima bahkan diinginkan di wilayah itu. Hal itulah yang mendorong para penguasa Rusia untuk memperhatikan kekuatan politik umat Islam yang tinggal di Tsar Rusia pada saat itu, pemerintah mulai mencoba untuk mendapatkan dukungan mereka, didirikanlah lembaga sebagai pusat Fatwa di Renburg (kemudian pindah ke Ufa) pada 1788. Setelah itu, dibentuk tiga lembaga lain untuk Penerbitan Fatwa dalam abad berikutnya, satu lembaga pada 1831, dan dua lainnya pada tahun 1872. Lembaga-lembaga ini sejenis hai’ah ulama (institusi ulama), yang ada di pemerintahan Utsmani. Lembaga ini memiliki wewenang dalam beberapa aspek hukum perdata, bertanggung jawab atas kaderisasi ulama, pemeliharaan Wakaf dan publikasi buku-buku keagamaan yang tidak dibolehkan terbit sebelum tahun 1800.

jangan lupa di share ya :)

Sejarah Islam memasuki Amerika Serikat

Sejarah Islam memasuki Amerika Serikat




Analis munculnya Islam di Amerika Utara, mayoritas percaya bahwa kedatangan pertama adalah Muslim sesungguhnnya di Amerika Serikat selama pertengahan dan akhir abad ke-19. Memang, itu adalah ketika para imigran Muslim pertama dari Timur Tengah mulai tiba di Amerika Utara untuk mendapatkan sedikit atau banyak kekayaan, dan kemudian kembali ke tanah air mereka.
Kebanyakan ilmuwan sekarang mengklaim bahwa selama hampir dua abad sebelum perjalanan Christopher Columbus pada tahun 1492, umat Islam telah berlayar dari Spanyol dan bagian dari pantai barat laut Afrika ke Amerika, dan beberapa bahkan datang di Columbus Crew. Para peneliti mengatakan bahwa merambah sebagian besar wilayah Amerika Utara dan Selatan, dan beberapa menikah berbaur dengan orang-orang Indian. 2
bukti-bukti untuk mendukung pernyataan ini di antara benda-benda peninggalan (artefak), tulisan-tulisan dan pernyataan dari saksi mata. Namun, masih sedikit curiga bahwa teori semacam itu masih hanya spekulasi.
1492 memiliki makna sejarah tidak hanya karena perjalanan Columbus. Tetapi karena tahun menandai akhir resmi kehadiran Islam di Semenanjung Iberia yang sekarang dikenal sebagai Spanyol dan Portugal. Setelah menikmati aturan mulia di abad ke-9 dan ke-10 di Cordova, dan suku-suku kontrol di Afrika Utara pada abad-abad berikutnya, umat Islam melihat kemuliaan kejatuhan mereka. Di 1474 pasangan M Aregon Fernando dan Isabela Sevilla berhasil menyatukan dua kerajaan yang terpisah. Mereka dikenal sebagai raja Katolik, berkat manfaatnya menyatukan seluruh Spanyol di bawah agama Kristen. Mereka adalah wilayah Muslim terakhir di Granada pada tahun 1492 pada akhir orang-orang Muslim dari abad ke-15 (sering disebut Moor) di Semenanjung Iberia dipaksa untuk memilih salah satu pilihan yang tidak menguntungkan dikonversi ke Kristen, imigrasi atau hukuman mati, orang-orang yang memilih untuk opsi pertama terus mempraktekkan iman mereka secara rahasia dan masih mengadakan pertemuan rahasia Muslim selama berabad-abad. Orang lain telah mencoba untuk memberontak secara terbuka dan karena itu diusir dari negara yang sebelumnya menjadi salah satu dari beberapa contoh Dana Kebudayaan Islam dan Kristen.3
Semakin banyak bukti yang muncul untuk menunjukkan bahwa kebanyakan orang yang dipakwa Moor berhasil untuk pergi ke pulau-pulau Karibia, dan bahkan beberapa orang lain berhasil mencapai bagian selatan Amerika Serikat saat ini. Para akademisi dari berbagai disiplin ilmu terus membuktikan teori ini percaya bahwa Amerika Serikat sebagai bukti bahwa umat Islam bahwa Islam berperan dalam sejarah awal Amerika Serikat. koneksi mungkin dengan budaya Spanyol hal-hal seperti sangat menarik untuk asal Amerika Latin Amerika yang tertarik pada ajaran Islam.
Hampir pasti bahwa umat Islam di seluruh Atlantik dan Pasifik jauh sebelum Columbus ke Dunia Baru. Namun, kunjungan ini tidak meningglkan bekas luka yang tidak pergi. Yang paling terkenal adalah umum Estevanio de Azemor yang nama muslimya tidak diketahui. Muslim. Dia dapat dihubungi dari New Mexico dan Arizona. Naumn wanita Muslim pertama tidak dapat mempertahankan Islam pada keturunannya. Pada periode Mesir pangeran yang sama bernama Nasir al-Din bergabung suku Mohawk di daerah yang membentuk Negara Bagian New York sekarang. Dia mengambil posisi yang sangat tinggi di ini.4 suku
Muslim di Amerika Serikat terdiri dari imigran asal Afrika (Afro-Amerika), populasi Eropa yang masuk Islam, dan pendatang baru, sementara (siswa, diplomat dan lain-lain). Komposisi asal adalah Afrika (42%); Asia Selatan (India, Pakistan, Bangladesh (24,4%)); Turki (2,4%); Asia Tenggara (2%); Putih Amerika (1,6%); dan lain-lain (6,4%), termasuk sekitar 5.000 keturunan Muslim dari Spanyol (Spanyol).
Kebanyakan dari mereka, sekitar 70% hidup di sepuluh negara: California, New York, Illinois, New Jersey, Indiana, Michigan, Virginia, Texas, Ohio, dan Maryland.5
imigran Muslim datang ke Amerika Serikat dengan berbagai alasan. Gelombang Pertama, imigrasi Muslim di negara ini terjadi sekitar tahun 1875, dari daerah, yang dikenal sebagai Suriah Raya (Suriah Besar [sekarang termasuk sendiri Suriah, Libanon, Yordania dan Palestina]). Merweka keterampilan umumnya miskin dan tidak berpendidikan, serta sebagian besar petani yang berharap untuk berhasil secara finansial di Amerika Serikat selama satu hari kembali ke tanah air mereka. Namun, karena kesempatankerja terbatas, mereka dipaksa untuk bekerja sebagai buruh di pabrik-pabrik, pelabuhan, dan menetap di lainnya.sebagian
Google Terjemahan untuk Bisnis:Perangkat PenerjemahPenerjemah Situs WebPeluang Pasar Global
Tentang Google Terjemahan Komunitas SelulerTentang GooglePrivasi & Persyaratan Bantuan Kirimman

Aleppo Kota Bersejarah Dalam Islam


Hari Aleppo kesedihan. pembantaian masyarakat pesisir dan genosida di Aleppo sangat memprihatinkan. Tidak hanya tampilan kota hancur, penduduknya sekarang disembelih up. Wanita, anak-anak, orang tua telah menjadi target. Berteriak kepada dunia sebagai mengabaikan pembantainya pelaku.

Lalu, apa yang kita tahu pentingnya Aleppo di mata dunia, khususnya masyarakat Muslim? Berikut adalah fakta-fakta tentang sejarah Aleppo, Suriah:

1. Selama berabad-abad, Aleppo (Halb) menjadi kota terbesar di Suriah. Aleppo adalah kota terbesar di Suriah dan di antara yang paling padat penduduknya.
pusat bersejarah Aleppo ini Islam

2. Nama Aleppo kuno Halb, yang berarti besi atau tembaga. Halb mengacu pada bahasa orang Amori, seperti tembaga merupakan sumber utama logam daerah ini di zaman kuno. Halabi dalam bahasa Aram berarti putih, mengacu pada warna tanah dan marmer yang melimpah di daerah.

pusat bersejarah Aleppo ini Islam

3 Aleppo merupakan salah satu kota tertua di dunia yang secara permanen menetap sejauh ini. Kota ini memiliki sekitar enam milenium SM. Penggalian arkeologi di Tell Qaramel-sekitar 25 utara dari Aleppo acara kilometer daerah ini telah dihuni sejak milenium SM-11, menjadikannya salah satu yang tertua pemukiman manusia dikenal di dunia.pusat bersejarah Aleppo ini Islam peran penting

4 di Aleppo dalam sejarah karena lokasinya di ujung jalan sutra (Silk Road), yang menghubungkan Asia Tengah dan Mesopotamia. Ketika Terusan Suez dibuka pada 1869, pesanan dialihkan perdagangan luar negeri. Saya Aleppo perlahan mulai kehilangan pamor.

pusat bersejarah Aleppo ini Islam

wilayah Aleppo 5 dikelilingi oleh lingkaran delapan bukit yang mengelilingi bukit menonjol pusat di mana benteng ini awalnya sebuah kuil yang dibangun di milenium ke-2 SM mapan. Lingkaran dengan diameter sekitar 10 kilometer. Kota tua terjebak di dalam dinding kuno yang terakhir dikembalikan oleh Mamluk. Sejak itu, dinding memiliki sembilan gerbang dan dikelilingi oleh parit di nan ini, menghilang.

pusat bersejarah Aleppo ini Islam


6 Kota ini di bawah kendali Al-Ayyubiyah Saladin, dan kemudian Dinasti Ayyubiyah dari 1183. Pada 24 Januari 1260, Aleppo diambil alih oleh bangsa Mongol yang dipimpin oleh Hulagu Khan bersekutu dengan pengikut Knight Frank, penguasa Antiokhia Bohemond VI dan ayah mertua , Hetoum I-penguasa Armenia.

pusat bersejarah Aleppo ini Islam

Ketujuh pada 20 Oktober 1280 Mongol telah direbut kembali kota, dijarah dan dibakar di pasar. warga Muslim melarikan diri ke Damaskus, di mana pemimpin Mamluk, Qalawun mengumpulkan pasukannya. Ketika pasukan maju, Mongol kembali kembali di Efrat.

pusat bersejarah Aleppo ini Islam

8. pertengahan abad ke-16, menggantikan Aleppo Damaskus sebagai pasar utama barang datang ke Mediterania timur. Hal ini tercermin dalam kenyataan bahwa Perusahaan Levant London-perusahaan yang didirikan pada 1581 untuk memonopoli perdagangan Inggris dengan Kekaisaran Ottoman-tidak pernah mencoba untuk mendirikan pabrik atau agenda di Damaskus, meskipun memiliki izin untuk melakukannya. Aleppo menjadi kursi sampai akhir abad ke-18.

9. Sebagai hasil dari pembangunan ekonomi, negara-negara Eropa untuk membuka konsulat di Aleppo selama 16 dan 17, serta Konsulat Republik Venesia pada 1548, Konsulat Perancis pada 1562, konsulat Inggris di 1583 dan konsulat Belanda di 1613th
pusat bersejarah Aleppo ini Islam

10. Tapi Aleppo mengalami kemakmuran di 16 dan 17 mulai memudar sebagai produksi sutera di Iran menurun dengan jatuhnya dinasti Safawi di 1722. Pada pertengahan abad ke-, kafilah berhenti membawa sutra dari Iran ke Aleppo, Suriah sutra dan produksi lokal tidak mencukupi Eropa permintaan. pedagang Eropa meninggalkan Aleppo, kota tenggelam ke dalam jurang keruntuhan ekonomi yang tidak bisa dibangkitkan lagi sampai pertengahan abad ke-19, ketika produksi lokal kapas dan tembakau telah menjadi barang utama yang kepentingan Eropa.

pusat bersejarah Aleppo ini Islam

11. Kota perpaduan beragam Aleppo untuk model arsitektur. Penjajah, dari Bizantium, Seljuk, Mamluk sampai Ottoman telah meninggalkan jejak arsitektur mereka pada kota ini, yang asal dapat ditelusuri kembali lebih dari 2000 tahun.

pusat bersejarah Aleppo ini Islam

12. Apakah ada berbagai jenis 13th konstruksi dan abad ke-14 di Aleppo sebagai station wagon, sekolah Alquran dan hammams (mandi), Christian dan bangunan suci Muslim di kota tua dan wilayah Jdeydeh.

pusat bersejarah Aleppo ini Islam

13 Jdeydeh Region merupakan pusat pemukiman bergengsi Aleppine borjuis abad ke-16 dan ukiran batu 17 megah. arsitektur barok dari abad ke-19 dan awal abad ke-20 yang terletak di Azizyeh, seperti Villa Rose terkenal.

pusat bersejarah Aleppo ini Islam

14 Aleppo ada beberapa masjid terkenal dan bersejarah, termasuk Masjid Al-Shuaibiyah juga dikenal sebagai Masjid Al-Umari, Al-Tuteh dan Masjid Al-Atras, yang merupakan masjid tertua.

pusat bersejarah Aleppo ini Islam

15 Ada juga Masjid Agung Aleppo atau Jami 'Al-Kabir Umayyah didirikan 715 dari Umayyah Khalifah Al-Walid I, yang terus penggantinya Solomon. Dan sebuah masjid di Aleppo dikenal Masjid Ar-Rahman, arsitektur dan desain yang sangat megah.

pusat bersejarah Aleppo ini Islam

16 Aleppo adalah kota terbesar ketiga dari dinasti Ottoman setelah Istanbul dan Kairo. Meskipun dekat dengan Damaskus di kejauhan, Aleppo tapi sangat berbeda dalam hal identitas, arsitektur dan budaya. Semua ditandai dengan sejarah yang berbeda dan geografi.

17. Selain kekhalifahan kehancuran setelah Perang Dunia I, Aleppo memberikan pedalaman utaranya Turki modern, seiring dengan semakin pentingnya kereta api yang menghubungkan kota Mosul di. Kemudian pada tahun 1940-an, Allepo kehilangan gerai utama ke laut, Antiokhia dan Alexandretta (Alexandria), juga di Turki.

pusat bersejarah Aleppo ini Islam

Isolasi 18 terhadap Suriah dalam beberapa dekade terakhir semakin memperburuk situasi di Aleppo, meskipun kehancuran lengkap adalah apa yang telah membantu melestarikan kota tua, arsitektur abad pertengahan dan warisan tradisional. Aleppo sedang mengalami kebangkitan yang signifikan dan perlahan-lahan kembali menjadi pusat perhatian. Aleppo telah memenangkan mendukung "Ibukota Kebudayaan Islam 2006", dan saksi gelombang keberhasilan pembaharuan monumen yang berharga.

pusat bersejarah Aleppo ini Islam

19 modern Aleppo terletak sekitar 120 kilometer ke pedalaman dari Laut Mediterania, di dataran tinggi 380 meter di atas permukaan laut, 45 kilometer timur dari perbatasan Suriah pos pemeriksaan-Turki, Bab Al-Hawa. Kota ini dikelilingi oleh lahan pertanian di utara dan barat, pohon-pohon zaitun dan pistachio. Di timur, Aleppo wilayah gersang mendekati Gurun Suriah.

pusat bersejarah Aleppo ini Islam

20. Saat, modern Aleppo Kota awalnya didirikan beberapa kilometer selatan dari kota tua, di tepi kanan dari Quweiq sungai yang timbul dari Aintab di dataran tinggi utara dan mengalir melalui daerah yang subur di selatan Aleppo Qinnasrin. Aleppo kota tua ini terletak di tepi kiri Quweiq.

Jangan lupa share ya :}

Islam Agama Yang Universal

Islam Agama Yang Universal 



Islam berarti perdamaian, kemakmuran, keamanan, penyerahan, ketaatan, kepatuhan.
Islam adalah agama yang memberikan panduan bagi manusia untuk berjalan dengan "tanda-tanda" dan nama sebagai di jalan raya.
Ajaran Islam mencakup semua aspek dan bidang kehidupan manusia.
Hal ini bertentangan dengan sekularisme yang ingin memisahkan agama dari berbagai aspek sehari-hari.
Islam adalah agama yang unik dalam hal nama agama lain (Wilfred Smith)
Memahami karakteristik agama Islam mutlak diperlukan untuk memahami Islam secara komprehensif.
Pertama Rabbaniyah (berasal dari Allah SWT)
Kedua Insaniya Alamiyah (humanis dan universal)
3 Syamil mutakamil (sempurna dan komprehensif)
4. al-basathah (elastis, mudah)
5 Al-Tidak (keadilan)
6. On-tawazun (keseimbangan)
7. Sebuah kombinasi dari prinsip dan fleksibel
8. - tadarruju (secara bertahap)
9 Argumentative filosofis
Fungsi, tujuan, dan cita-cita Islam
1 Islam sebagai agama Allah
2 Islam sebagai Allah memanggil.
3 Islam sebagai sebuah rumah yang dibangun oleh Allah
4 Islam sebagai penyebab Allah
5 Islam sebagai tali Allah
6 Islam sebagai Allah shibghah
7 Islam sebagai panji Allah
klasifikasi Agama
Menurut sumber ajaran agama, agama dibagi menjadi:

1. Agama wahyu (mengungkapkan agama) / agama langit

Budaya Agama 2 (agama budaya) / agama bumi
Karakteristik masing-masing dari kedua jenis agama
Wahyu agama
Salah satu konsep Islam
kurangnya Rakyat pemahaman tentang ruang lingkup Islam
agama Islam
Sumber Agama dan ajaran Islam
Pertama Al-Qur'an
alhamdulillah

ISLAM
UNIVERSAL AGAMA

karakteristik Islam
Budaya agama
tentu saja lahir
Hal ini tidak yakin kelahirannya
Disampaikan melalui utusan atau Rasul Allah
Tidak akrab dengan utusan atau rasul Allah
Mereka memiliki kitab suci
Tidak ada kitab suci
Kebenaran mutlak tidak terbatas ruang dan waktu
Kebenaran itu relatif dan dibatasi ruang dan waktu
Tuhan dan hubungan manusia sistem adalah tetap dan tidak berubah
Tuhan dan hubungan manusia sistem tidak tetap dan tidak berubah
Konsep Allah tauhid
Konsep Allah berubah
ajaran agama dasar mutlak
Ajaran agama dasar dalam kaitannya
sistem nilai Allah bertekad untuk dicocokkan dengan ukuran dan sifat manusia
Sistem nilai manusia ditentukan sesuai dengan cita-cita dan pengalaman
Hal ini tertulis dalam kitab suci terbukti secara ilmiah benar dan fakta
Hal ini tertulis di dalam kitab suci banyak terbukti secara ilmiah salah dan fakta
Melalui agama ilahi, Allah memberikan petunjuk kepada pembentukan manusia sempurna
Pembentukan masyarakat manusia didasarkan pada penghargaan dan pengalaman
kesalahan manusia dalam menggunakan metode mempelajari Islam
kesalahpahaman Rakyat struktur dan bagian dari ajaran Islam
2 Hadis
3 Ra`yu (pikiran) dengan berijtihad
Konten dan Sistematika Alqur`an
Pertama Alqur`an sumber agama dan ajaran Islam yang pertama dan terutama.
Kedua turun selama 22 tahun, 2 bulan, 22 hari
3 Terbagi dalam 30 bab, 114 surat, 6666 ayat,
4. Lima ayat pertama ditemukan di gua Hira pada malam 17 Ramadhan dan 3 ayat terakhir itu terungkap dalam Padang Arafah pada tanggal 9 Dzul al-Hijjah tahun ke-10 Hijrah.
5. Konten / Content al-qur`an: (1) iman, (2) Pedoman Syariah, (3) Petunjuk tentang moral, (4) Kisah bangsa di atas, (5) Kabar dari tahun-tahun mendatang, (6) prinsip ilmu pengetahuan, (7) hukum alam semesta
Hadits, makna dan fungsi
Pertama Hadis semua kata-kata, perbuatan, dan keheningan persetujuan Nabi
2. Peran hadits yang al-qur`an:
Selain itu menegaskan kembali ketentuan yang terdapat dalam al-qur`an
Menjelaskan isi al-qur`an
Menambahkan atau mengembangkan sesuatu yang tidak ada atau ketentuan yang tidak jelas dalam al-qur`an
Ra`yu (pikiran) untuk melakukan ijtihad
Dengan pikirannya, orang dapat membedakan antara benar dan salah, baik dan buruk.
Dengan pikirannya, orang dapat mengembangkan berbagai pengetahuan dalam Islam, seperti doktrin tauhid, fiqih, dll Selain itu, ia mampu merumuskan standar hidup dengan sistem penilaian.
Rating system untuk tindakan orang-orang yang dikenal sebagai
al-Ahkam al-Khamsa
; mubah, sunnah, makruh, wajib, tidak murni.

Pesatnya Perkembangan Islam di Tanah Irlandia

Pesatnya Perkembangan Islam di Tanah Irlandia



Dublin - Irlandia dinobatkan salah satu negara Muslim terbesar di dunia dengan sejumlah negara lain, seperti Denmark, Luksemburg dan Selandia Baru. Saat ini diperkirakan hampir 49.000, atau sekitar 1,07 persen dari warga Irlandia adalah Muslim.

Zambrud di pulau yang indah ini, umat Islam dan hidup berdampingan dan harmonis non-Muslim. Karena keduanya memiliki sejarah yang sama.

Pada abad ke-17, Irlandia diduduki oleh Inggris. Dalam upaya untuk merebut kemerdekaan dari oposisi, orang-orang Irlandia memiliki diskriminasi sering rasial.

Pemerintah Irlandia telah pandangan yang berbeda dari Islam sering dikaitkan dengan terorisme. Perkembangan Islam di negara ini cukup cepat. Setiap tahun jumlah Muslim dan fasilitas Islam untuk terus tumbuh, terutama di kota-kota besar seperti Dublin.

Salah satunya dapat dilihat dari keberadaan Kinara Restaurant terletak di Clontarf Road, Dublin. Sejak membuka tahun 2001, restoran kelas atas ini selalu melayani Pakistan.

Bagi komunitas Muslim, Kinara lebih dari sekedar sebuah restoran yang biasa. Sejak 6 tahun yang lalu, mendistribusikan restoran ini secara teratur makanan olahan halal untuk para tunawisma.


Masakan bersama bermacam-macam. Kinara Restaurant gourmet expert cook, Chef Arsyad Ansari mengungkapkan dapur sering ngebul dengan berbagai masakan sederhana namun lezat.

Arsyad adalah imigran Muslim. Dia selalu merasa itu adalah tugasnya untuk membantu menyiarkan agama Islam di kota Dublin. Hampir setiap minggu, komunitas Islam di Dublin, distribusi makanan di pusat kota. Bagi mereka, berbagi makan malam dalam tindakan Irlandia dingin untuk menyebarkan citra damai Islam.

Menurut Arsyad tidak semua pengunjung ke restoran di mana mereka mendistribusikan makanan yang tunawisma. Ada juga beberapa dari mereka wisatawan. Tidak sedikit yang penasaran dengan tujuan aksi adalah memberikan makanan free.


Dalam lima tahun terakhir, jumlah umat Islam yang berkembang di Belanda. Tidak mengherankan, Islam menjadi terbesar ketiga di negara ini. Hal ini tidak bisa lepas dari peran masyarakat Muslim yang bermigrasi ke Irlandia untuk mencari alasan ekonomi atau suaka.

Jangan lupa di share ya :)

Kerajaan Islam di Afrika

 Kerajaan Islam di Afrika

1.      Dinasti Fatimiyah (297-567 H/909-1171 M) di Afrika Utara tepatnya di Mesir dan Syria. Dinasti ini berdiri di Raqqodah daerah al-Qairawan dengan Al-Mahdi sebagai khalifah pertama. Dinasti fatimiyah mencapai puncak kejayaannya dibawah pemerintahan Abu Manshur Nizar al-‘Aziz yang terkenal pemberani dan bijaksana. Daerah kekuasaannya mencapai seluruh Syria dan Mesopotamia. Hasil peradaban yang pernah ditorehkan, diberbagai bidang yaitu:
a.    Ilmu pengetahuan (bahasa-sastra, kedokteran, filsafat, astronomi, dll).
b.    Filsafat: menggunakan filsafat Yunani dan mengembangkannya.
c.    Pembangunan yang pernah ditorehkan antara lain: membangun istana-istana yang megah, masjid-masjid, rumah sakit, pemondokan khalifah, perpustakaan, pemandian umum, pasar, dan lain-lain.
d.   Ekonomi dan sosial : menghasilkan produk industry dan seni Islam yang baik hingga ke India.
e.    Pemerintahan : sipil (qadi, dakwah, inspektur pasar, bendahara, dan qari’)  dan militer (urusan tentara, perang, pengawal khalifah dan pengaman).
f.     Perluasan wilayah yang dilakukan masa khalifah al ‘Aziz meliputi negeri Arab sebelah timur sampai laut altantik sebelah barat dan Asia kecil sebelah utara sampai Nabuah sebelah selatan.
2.      Dinasti Idrisiah (786 M), Idris ibn Abdullah melakukan pemberontakan terhadap Abbasiah pada 786 M, namun karena kalah, ia melarikan diri ke Maroko dan mendirikan dinasti Indrisiah (788-974 H). Karena dinasti ini terletak diantara kekuasaan Islam besar yaitu Umayyah di Andalusia dan Fatimiyah di Afrika Utara. Akhirnya panglima dari Hakam II di Andalusia, yaitu Ghalib Billah melakukan aneksasi wilayah Indisiah. Setelah itu maka berakhirlah wilayah Dinasti Indrisia.
3.      Dinasti Aghlabiah (800-909 M), Dinasti ini berpusat di Saljiman, berdiri ketika Khalifah Harun al-Rasyid mengangkat Ibrahim ibn al-Alghlab sebagai penguasa Ifriqiah (Tunisia) pada 800 M. Muntuk membendung kekuatan-kekuatan luar dengan Abbasiah terutama membendung serangan dinasti Rustamiah (khawarij) dan Idrisiah. Periode ini membawa Afrika Utara dan kawasan pesisir Laut Tengah dalam banyak kemajuan. Dinasti ini lenyap pada penguasa terakhir Ziadatullahal-Aghlabi III pada 909 M  oleh dinasti Fatimiah.
4.      Dinasti Ibn Toulun, didirikan oleh Ahmad ibn Toulun yang semula ditugaskan oleh penguasa Abbasiah sebagai penguasa Mesir. Periode ini, kegiatan intelektual, arsitektur berkembang dan maju. Banyak rumah sakit, masjid, dan menara didirikan yaitu Masjid ibn Toulun di Mesir.  Putera Ibn Toulun, Syaibhan 904-905 M mengembalikan Mesir kedalam kekuasaan Abbasiah.
5.      Dinasti Ikhshid 935-969 M, Muhammad ibn Tughuz mendirikan dinasti Turki dan ia mendapatkan gelar nama Ikhshid dari Khalifah al-Razi, tidak lama kemudian ia menguasai Syam, Palestina, dan kedua kota suci Islam, Mekah dan Madinah serta masjidnya. Abdullah Misk Kapur berkuasa dengan sukses. Penguasa teakhir dari dinasti ini, Abul Fawaris Ahmad. Ia dikalahkan oleh panglima perang dari Fatimiah.
6.      Dinasti Murabbitun (479-540 H/1088-1145M) merupakan salah satu dinasti Islam yang berkuasa di Maghribi. Mereka menyebarkan agama Islam dengan mengajak suku-suku lain menganut agama Islam. Wilayah mereka meliputi Afrika Barat Daya dan Andalus. Dinasti ini memegang kekuasaan selama ± 90 tahun dengan 6 penguasa, yaitu Abu bakar bin Umar, Yusuf bin Tasyfin, Ali bin Yusuf, Tasyfin bin Ali, Ibrahim bin Tasyfin, dan Ishak bin Ali.[23]
7.      Dinasti  Muwahhidun (524-667 H/1130-1269 M), pelopor dan pendiri dinasti ini adalah Muhammad ibn Tumart. Muncul sebagai reaksi dari al-Murrabitun yang dianggap telah melakukan penyimpangan, dinasti ini berpusat di Marakesy dan sebagian wilayah Andalusia (Spanyol).[24]
8.      Dinasti Ayyubiyah (1174-1250 M), pada abad ke-12 Zangid Mosul dan Damaskus ditunjuk sebagai Atabek dari Saljuk dan menjadi wilayah otonomi. Kaum tersebut secara umum di mana Ayub memimpin perang suci untuk merestori Islam. Kejadian paling krusial dalam hubungan dengan sejarah Islam adalah berakhirnya sikap anti-khilafah, Ismailliyah di Kairo (1171 M) di Bagdad.

Dari pembahasan tentang “penyebaran peradaban Islam di Afrika” dapat disimpulkan bahwa Islam di Afrika sudah ada sejak zaman Rasulullah SAW, namun untuk penguasaan daerah dimulai pada masa Khulafaur Rasyidin. Sebelum Islam masuk, daerah afrika berada dalam cengkraman Romawi. Yang akhirnya dapat menjadi peradaban Islam serta dapat mengakar di daerah ini hingga sekarang. Kawasan Afrika, secara umum terbagi dalam dua kategori, yaitu wilayah Afrika Utara dan Afrika Hitam. Proses masuknya Islam ke Afrika melalui lima cara, antara lainexpansi, migrasi, perdagangan, dakwah, dan gerakan pembersihan moral.
Kerajaan Islam di Afrika antara lain: Dinasti Fatimiyah (297-567 H/909-1171 M), Dinasti Idrisiah (786 M), Dinasti Aghlabiah (800-909 M), Dinasti Ibn Toulun, Dinasti Ikhshid 935-969 M, Dinasti Murabbitun (479-540 H/1088-1145M), Dinasti  Muwahhidun (524-667 H/1130-1269 M), Dinasti Ayyubiyah (1174-1250 M), dan lain-lain.
jangan lupa di share:)

Islam Di Bagian Timur Sudan

Islam Di Bagian Timur Sudan




 Islam memasuki wilayah timur Sudan melalui dua arah : di utara, dari Mesir dan menyusuri daerah sungai Nil serta dari arah timur melalui laut merah dari Arab. Setelah beberapa abad setelah Islam untuk pertama sekali memasuki Mesir, kira-kira tahun 643 setelah masehi, tetapi tidak membuat kemajuan apa-apa ke daerah selatan, karena rute tersebut telah dikuasai oleh sejumlah kerajaan-kerajaan Nubia yang menganuut agama Kristen. Mereka menghalangi tentaratentara Arab dan pengganggu-pengganggu lainnya, seperti orang Arab “pemburu emas” pada abad ke Sembilan ke bukit-bukit yang ada di sekitar laut merah, hingga abad ke empat belas. Pada masa itu, para kelompok nomaden Arab menerobos halangan orang-orang Nubia dan membuat suatu terobosan. Ini adalah merupakan suatu pergerakan yang lamban, yaitu melalui percampuran dan percampuran ulang unsur-unsur yang masih bersifat nomaden dengan petanipetani yang berdiam secara menetap, yaitu proses Arabisasi yang maju secara perlahan-lahan menuju ke hulu sungai Nil. Pada saat jatuhnya kota Alwa, dekat Khartoum kira-kira tahun 1500, Islam mulai menyebar secara luas ke daerah yang sekarang dikenal sebagai Republik Sudan, yang dibantu oleh para guru-guru dan misionaris yang datang dari Irak dan berbagai daerah di Arab. Seperti yang terjadi di beberapa daerah yang terdapat di Congo dan Afrika Timur pada abad ke Sembilan belas, banyak dari antara guru-guru yang dengan sendirinya merupakan Muslim penganut ilmu kebatinan (sufis) yang menjadi pengikut organisasi-organisasi aliran kebatinan Islam tertentu (tariqas, seperti Qadiriya dan Shadhiliya). Kemajuan Islam dengan bantuan orang-orang seperti itu terjadi selama beberapa abad, tetapi pada tahun 1900 sebagian besar masyarakat yang tinggal di bagian wilayah Timur Sudan telah menjadi Muslim. Setelah Ottoman Turkish menaklukan Mesir pada tahun 1517, Sultan Selim I mencoba menaklukan pengadilan yang sangat ketat atas daerah lembah di hulu sungai Nil. Untuk daerah perbatasan yang terletak antara Sudan dan Mesir dia mengirimkan pasukan tentara Turki Balkan, yang kemudian mendiami dan menikah dengan masyarakat setempat. Tidak lama setelah itu, suatu Negara baru yang dihuni orang-orang Muslim Sudan segera berdiri di daerah ini, yaitu kerajaan Senar. Walaupun kerajaan tersebut telah dikalahkan oleh pasukan Balkan dan bergerak kea rah selatan, tetapi kerajaan tersebut tetap bertahan hingga permulaan abad ke Sembilan belas. Sebagaimana di Negara-negara yang dihuni oleh orang-orang Sudan lainnya yang ada sebelumnya, maka masyarakat Sennar juga menerima dengan baik para pendatang dan guru-guru Muslim. Dalam kondisi yang menguntungkan seperti itu maka Islam menyebar kearah barat yakni ke daerah-daerah antara sungnai Nil dan Danau Chad, ke kerajaaan-kerajaaan seperti Darfur dan Wadai, dan juga ke bagian hulu dan hilir sungai Nil yang dapat dilayari, yaitu ke bagian-bagian Nil Putih dan Nil Biru. Selama abad ke Sembilan belas, episode terutama sejarah orang-orang Sudan lebih banyak berbicara mengenai invasi orang-orang Mesir, yang digerakan oleh Muhammad „Ali pasha pada tahun 1820, yang memerintah Mesir saat itu, dan kemudian dilanjutkan pendudukan orang-orang Anglo-Mesir. Secara bersamaan perampasan budak-budak dan gading berkembang hingga dimensi-dimensi yang lebih besar. Pada saat perbudakan dan perusakan telah menjadi suatu hal yang umum, kira-kira tahun 1880, maka dislokasi sosial ekonomi Sudan telah terjadi hampir seluruhnya. Masyarakat yang mencari perubahan politik dan socsal yang radikal, yang mendambakan kejayaan selama-lamanya, yaitu „Mahdi‟ orang-orang Sudan (Mesiah). Pergerakan yang terkenal ini (1881 – 1898) secara perlahan-lahan telah berhasil mengusir orangorang Inggris dan Mesir dari daerah ini tetapi hanya sedikit mengurangi kemiskinan orang-orang nomadaen, petani dan penduduk urban. Kekuasaan kolonial berkuasa lagi dan mendirikan suatu rejim baru, yang berakhir pada pertengahan tahun 1950. Maasa ini memperlihatkan pertumbuhan rasa nasionalsme dan ajaran-ajaran Agama yang agung (organisasi-organisasi sufi seperti Mirghaniya) dan juga terjadinya kebangkitan Mahdiya, yaitu suatu ikatan persaudaraan yang seasal dengan Mahdi, yaitu organisasi aliran kebatinan yang telah dimodifikasi dengan sebagian kecil kepentingan-kepentingan politik. Setelah kemerdekaan masyarakat Sudan pada tahun 1953, maka sebagian dari ordo-ordo sufi ini berkembang menjadi cikal bakal partai-partai politik

Sejarah Penyebaran Islam di Benua Eropa

Sejarah Penyebaran Islam di Benua Eropa



Ekspansi Islam yang terhenti pada masa khalifah Utsman Ibn Affan dan Ali Ibn Abi Thalib Radhiallahu ‘anhu ajma’in dilanjutkan kembali oleh daulah Bani Umayah. 2 Di zaman Muawiyah Ibn Abu Sufyan3 Radhiallahu ‘anhu, Tunisia dapat ditaklukkan. Dr. Ali Mufrodi menjelaskan, bahwa masa pemerintahan Bani Umaiyah terkenal sebagai suatu era agresif, di mana perhatian tertumpu kepada usaha perluasan wilayah dan penaklukkan. Beliau melanjutkan, bahwa hanya dalam jangka waktu 90 tahun, banyak bangsa di empat punjuru mata angin beramai-ramai masuk ke dalam kekuasaan Islam. 4 Di sebelah timur, Muawiyah Radhiallahu ‘anhu dapat menguasai daerah Khurasan sampai ke sungai Oxus dan Afganistan sampai ke Kabul. Angkatan lautnya melakukan serangan-serangan ke ibu kota Bizantium, Konstantinopel. Ekspansi ke timur yang dilakukan Muawiyah kemudian dilanjutkan oleh khalifah Abd al-Malik Ibn Marwan Rahimahullah. Dia mengirim tentara menyeberangi sungai Oxus dan dapat berhasil menundukkan Balkh, Bukhara, Khawarizm, Ferghana dan Samarkand. Tentaranya bahkan sampai ke India dan dapat menguasai Balukhistan, Sind dan daerah Punjab sampai ke Maltan. Di zaman Umar ibn Abdul-Aziz Rahimahullah, serangan dilakukan ke Prancis melalui pegunungan Piranee. Serangan ini dipimpin oleh Aburrahman ibn Abdullah al-Ghafiqi Rahimahullah. Ia mulai dengan menyerang Bordeau, Poitiers. Dari sana ia mencoba menyerang Tours. Namun, dalam peperangan yang terjadi di luar kota Tours, al-Ghafiqi Rahimahullah terbunuh, dan tentaranya mundur kembali ke Spanyol. Disamping daerah-daerah tersebut di atas, pulau-pulau yang terdapat di Laut Tengah (mediterania) juga jatuh ke tangan Islam pada zaman Bani Umayyah ini. Dengan keberhasilan ekspansi ke beberapa daerah, baik di timur maupun barat, wilayah kekuasaan Islam masa Bani Umayyah ini menjadi sangat luas. Daerah-daerah itu meliputi Spanyol, Afrika Utara, Syria, Palestina, Jazirah Arabia, Irak, sebagian Asia Kecil, Persia, Afganistan, daerah yang sekarang disebut Pakistan, turkmenia, Uzbek, dan Kirgis di Asia Tengah.

Masuknya Islam ke Spanyol (Andalus) 

Spanyol diduduki umat Islam pada zaman Khalifah Al-Walid Rahimahullah (705-715 M), salah seorang khalifah dari Bani Umayyah yang berpusat di Damaskus. Sebelum penaklukan Spanyol, umat Islam telah menguasai Afrika Utara dan menjadikannya sebagai salah satu propinsi dari dinasti Bani Umayah, penguasaan sepenuhnya atas Afrika Utara itu terjadi di zaman Khalifah Abdul Malik Ibn Marwan Rahimahullah (685-705 M). Khalifah Abd al-Malik Rahimahullah mengangkat Hasan ibn Nu'man al-Ghassani Rahimahullah menjadi gubernur di daerah itu. Pada masa Khalifah al-Walid, Hasan ibn Nu'man Rahimahullah sudah digantikan oleh Musa ibn Nushair Rahimahullah. Di zaman al-Walid itu, Musa ibn Nushair Rahimahullah memperluas wilayah kekuasaannya dengan menduduki Aljazair dan Maroko. Dalam proses penaklukan spanyol terdapat tiga pahlawan Islam yang dapat dikatakan paling berjasa memimpin satuan-satuan pasukan ke sana. Mereka adalah Tharif ibn Malik, Thariq ibn Ziyad, dan Musa ibn Nushair Rahimahullahum ajma’in. Tharif dapat disebut sebagai perintis dan penyelidik. Ia menyeberangi selat yang berada di antara Maroko dan benua Eropa itu dengan satu pasukan perang, lima ratus orang diantaranya adalah tentara berkuda, mereka menaiki empat buah kapal yang disediakan oleh Julian. Dalam penyerbuan itu Tharif tidak mendapat perlawanan yang berarti. Ia menang dan kembali ke AfrikaUtara membawa harta rampasan yang tidak sedikit jumlahnya. Didorong oleh keberhasilan Tharif dan kemelut yang terjadi dalam tubuh kerajaan Visigothic yang berkuasa di Spanyol pada saat itu, serta dorongan yang besar untuk memperoleh harta rampasan perang, Musa ibn Nushair pada tahun 711 M mengirim pasukan ke spanyol sebanyak 7000 orang di bawah pimpinan Thariq ibn Ziyad Rahimahullah. Thariq ibn Ziyad Rahimahullah lebih banyak dikenal sebagai penakluk Spanyol karena pasukannya lebih besar dan hasilnya lebih nyata. Pasukannya terdiri dari sebagian besar suku Barbar yang didukung oleh Musa ibn Nushair Rahimahullah dan sebagian lagi orang Arab yang dikirim Khalifah al-Walid Rahimahullah. Pasukan itu kemudian menyeberangi Selat di bawah pimpinan Thariq ibn Ziyad Rahimahullah. Sebuah gunung tempat pertama kali Thariq dan pasukannya mendarat dan menyiapkan pasukannya, dikenal dengan nama Gibraltar (Jabal Thariq). Dengan dikuasainya daerah ini, maka terbukalah pintu secara luas untuk memasuki Spanyol. Dalam pertempuran di suatu tempat yang bernama Bakkah, Raja Roderick dapat dikalahkan. Dari situ Thariq Rahimahullah dan pasukannya terus menaklukkan kota-kota penting, seperti Cordova, Granada dan Toledo (ibu kota kerajaan Gothik saat itu). Sebelum Thariq Rahimahullah berhasil menaklukkan kota Toledo, ia meminta tambahan pasukan kepada Musa ibn Nushair Rahimahullah di Afrika Utara. Musa mengirimkan tambahan pasukan sebanyak 5000 personel, sehingga jumlah pasukan Thariq seluruhnya 12.000 orang. Jumlah ini belum sebanding dengan pasukan Gothik yang jauh lebih besar, 100.000 orang.

Negara Palestina

Negara Palestina



Jauh sebelum negara Israel berdiri di Timur Tengah, orang-orang Yahudi selalu saja berhasrat kuat untuk menduduki tanah Palestina. Berbagai daya upaya diprogramkan, misalnya perjanjian Balfour di Inggris, berupaya keras membeli tanah di Palestina dan usaha lainnya sebagai provokasi. Seiring dengan itu pula masyarakat Islam dari berbagai kalangan selalu saja memegang dasar yang harus dijalankan di Palestina. Mereka mengidealkan dan malah menuntut selalu penghapusan janji Balfour yang penuh dengan kezaliman, ketidakadilan terhadap hak-hak bangsa Palestina; penghentian imigrasi Yahudi; penghentian penjualan tanah Kepada Yahudi; pendirian pemerintahan nasional Palestina dengan dipilih oleh parlemen (majlis Tasyri’i) yang menjadi penjelmaan keinginan hakiki masyarakat; dan masuk dalam negosiasi dengan Inggris untuk membuat kesepakatan yang akhirnya dapat memerdekakan Palestina.24 Kejatuhan umat Islam di Palestina di satu sisi dan kesuksesan Yahudi mencapai negara merdekanya, Israel yang dibangun di atas persakitan umat Islam di Palestina, dan sekitarnya, sebenarnya bukanlah mutlak karena kehebatan dan kesuksesan Yahudi menggalang kekuatan, dukungan dan lobi mereka, tetapi karena kelemahan pertahanan umat Islam di Palestina di bawah komando Turki ‘Utsmâni pada memasuki awal abad ke-20 begitu nyata. Pasukan Turki ‘Utsmâni tidak dapat berbuat banyak dalam menghadapi agresi negara-negara Eropa, yang simpulnya adalah Yahudi di dalamnya. Faktor lain karena umat Islam tidak berupaya mempertahankan persatuan (Pan-Islamisme) untuk seluruh umat Islam, tetapi sebaliknya umat Islam sudah termakan isu konsep negara bangsa(nation state) yang dipopulerkanBarat, terutama dari Prancis sebagai imbas dari revolusinya yang amat terkenal telah merobah tatanan dan peta politik negara bangsa dunia. Hal yang disebutkan terakhir buktinya adalah bahwa di penghujung abad 19, dan hingga awal memasuki abad 20, umat Islam amat tergiur dengan kemerdekaan negerinya masing-masing. Hal ini tentu bukti kesuksesan Barat dengan politik negara bangsanya, yang terkenal dengan semboyan misalnya Mesir untuk Mesir, Mesir bukan untuk Turki”. Ini awal terpecah belah umat Islam, yang tidak lagi menjunjung tinggi nilai khilafah yang sudah diwariskan Nabi dan Khulaur-Rasyidin sebelumnya. Dengan kesuksesan provokasi Barat dengan politiknegara bangsa demikian, maka Turki Usmani sebagai pemegang legitimasi khilafah otomatis mendapat serangan dari luar dan dari dalam. Dari luar adalah dari Barat sendiri yang ingin menjarah sebagian wilayah kekuasaannya, sementara dari dalam adalah dari umat Islam sendiri yang sudah amat tertarik untuk melepaskan diri dari kepemimpinan dan kekhalifahan Turki ‘Utsmâni. Dua hal inilah yang membawa petaka bagi umat Islam dalam upaya mempertahan diri dari serangan Barat, termasuk Palestina dari pendudukan Yahudi yang “pulang kampung” dari perantauan lama keturunan mereka di berbagai negara Eropa dan Amerika. Upaya Muslim Palestina mempertahankan diri dan malah ingin melepaskan diri dari cengkraman negara Israel yang Yahudi tersebut, diketahui dengan muncul gerakan, organisasi dan tokoh-tokoh pejuangnya yang silih berganti. Fatah, Hamas dan PLO (Palestin Liberation Organisation) adalah gerakan rakyat Palestina dan sebagai wadah perjuangan mereka untuk melawan Israel yang terkutuk. Di samping itu untuk membebaskan Palestina dari cengkraman penjajahan Yahudi-Israel, menurut Roslan, perlu disadarkan umat Islam umumnya dan rakyat Palestina khususnya bahwa pentingnya Bait al-Maqdis dalam Islam, adalah satu di antara tiga tempat suci yang harus diziarahi, yaitu di samping Masjidilharam dan Masjidnabawi.25 Upaya pembebasan Palestina dari Israel sudah dipikirkan pada level negara-negara Arab, seperti Yordania, Mesir, Arab Saudi, Suriah. Pemikiran dan upaya tersebut sudah sampai pada kesimpulan perjuangan bersama untuk membebaskan Palestina dari pendudukan Israel sejak tahun 1948. Semua negara di atas sudah bersiap untuk menggempur dan Mesir sudah menutup pesisir Laut Tengah (Madhaiq Tiran) serta meminta pengawas perbatasan PBB untuk meninggalkan wilayahnya. Akan tetapi sebelum pasukan Liga Arab itu bergerak, tepatnya pada 5 Juni 1967, Israel yang didukung oleh Inggris dan Prancis lebih dahulu membombardir pesawat-pesawat tempur Mesir, Yordania dan Suriah yang masih parkir di bandaranya masing-masing. Hal ini sesuatu yang tidak diduga samasekali, sehingga akibatnya Israel lebih leluasa menyerang ke seluruh penjuru dan negara-negara tersebut. 80 % persenjataan Mesir hancur dalam peristiwa tersebut. Israel dalam waktu enam hari saja berhasil menjajah wilayah Palestina yang masih tersisa yaitu Tepi Barat 5878 km danGaza 363 km; Gurun Sinai milik Mesir 61198 km; dan dataran tinggi Golan 1150 km2. Tidak hanya itu Pasukan tempur Yahudi tersebut berhasil memasuki wilayah al-Quds dan Masjidilaqsha, sambil bernyanyi: musy-musy dan apel…agama Muhammad berpaling dan tunggang-langgang, Muhammad telah mati… dengan meninggalkan kaum wanita”. Mereka juga berteriak, “ayo kita balas dendam (kekalahan) di Khaibar…”.26Realitas historis di atas amat menyakitkan hati umat Islam yang menghayati dan memiliki rasa solidaritas keislamannya.

Gerakan Fatah

Dalam upaya pembebasan Palestina dari Israel, pemuda palestina yang ada di luar di negara-negara Timur Tengah ingin berjuang melalui oranisasi, dan organisasi yang muncul pertama dari kalangan Arab-Muslim Palestina adalah Fatah. Fatah sebenarnya organisasi yang beraliran marxisme, dan sebelumnya sudah menyerap aspirasinya pada revolusi Aljazair. Mereka yang bergabung dalam Fatah (Harakah Tahrir Filistin dan kemudian menjadi Harakah at-Tahrir al-Wathani al-Filisthini) dideklatasi pertama di Kuwait pada 1957. Khalil al-Wazir (Abu Jihad), berasal dari Jalur Gaza, merupakan orang kedua dalam gerakan ini selama 30 tahun. Orang pertama dalam gerakan pembebasan adalah Pemuda IM Palestina.

Organisasi Pembebasan Palestina

Organisasi ini muncul pertama atas prakarsa Presiden Liga Arab Jamal Abdul Naser, yang melihat banyak aktivitas rahasia dalam rang pembebasan Palestina. Oleh karenanya pada 1959, dalam persidangan Liga Arab menyerukan adanya wadah bersatu perjuangan Palestina, dan menunjuk Ahmad Hilmi Abdul Baqi sebagai ketua OPP sekalaigus representasi pemerintahan rakyat Palestina. Hanya saja tahun 1963 ia meninggal dunia, dan dengan prakarsa ‘Abd al-Naser terpilih pula Ahmad al-Syaqiri sebagai pengganti. Ia ditugaskan untuk mengorganisir masyarakat, memecahkan permasalahan dan mengaktifkan rakyat Palestina untuk perjuangan kesatuan negara bangsanya. OPP dengan dukungan Mesir, berhasil eksis dan membentuk Majlis Nasional Palestina yang kemudian mengadakan konferensi pertamanya di kota al-Quds pada 28 Mei 1964 dengan dihadiri oleh 422 delegasi, representasi masyarakat Palestina, dengan pembinaan Raja Husein dari Yordania. Pada Konferensi ini dilegalkan OPP dengan Piagam Nasional Palestina, yang menegaskan bahwa perjuangan bersenjata untuk memerdekakan Palestina serta tidak mundur sejengkal pun dari tanahnya. Pada kesempatan itu juga dibentuk pasukan pembebasan Palestina dan upaya-upaya mobilisasi dan informasi ditingkatkan PLO atau OPP, ketika Yasser Arafat memimpin sejak tahun 1969, kepribadian nasional Palestina semakin mendapat tempat di hati rakyatnya dan masyarakat Islam umumnya menaruh harapan besar. Kemudiaan sejak Oktober tahun 1974 OPP/PLO mendapat pengakuan negara-negara Arab sebagai organisasi tunggal rakyat Palestina yang legal. Bulan November tahun yang sama OPP membuat prestasi politis, ketika Yasser Arafat mendapat kesempatan untuk memberikan pidatonya di depan PBB di New York dan OPP/PLO diterima sebagai aanggota pengawas. Kemudian pada tahun itu juga Palestina mendapat klausul tersendiri di dalam persidangan PBB yang pertama kalinya. Salah satu resolusi terpenting PBB adalah resolusi 3236 yang dikeluarkan tanggal 22 November 1975 dengan judul resolusi hakhak bangsa Palestina, yaitu untuk menentukan masa depan mereka, hak merdeka dan berdaulat, hak kembali ke negerinya, hak untuk mengembalikan hak-hak fundamentalnya dengan segala cara sesuai tujuan piagam PBB..

jangan lupa di share ya :)

Perlawanan Palestina Atas Israel “Jihad atau Terorisme”

Perlawanan Palestina Atas Israel “Jihad atau Terorisme”


Sebenarnya, gerakan rakyat Palestina dalam rangka membebaskan diri dari bentuk penindasan, ketidakadilan, terorisme, atau imperealisme yang secara langsung dilakukan oleh kaum Yahudi atau bangsa Israel adalah bukan hal yang baru. Jauh sebelum Islam datang, khususnya setelah bangsa Israel diusir dari tanah Mesir yang kemudian eksodus dan memilih wilayah Palestina sebagai tempat pengungsian, sejak saat itulah rakyat Palestina mengadakan perlawanan akibat terusik ketenangannya. Untuk mengetahui akar  permasalahan mengapa khususnya rakyat Palestina mengadakan perlawanan terhadap kaum Yahudi tampaknya perlu diungkapkan siapa kaum Yahudi atau bangsa Israel itu? Bagaimana karakternya? Dan, wajarkah apabila perlawanan diarahkan kepada bangsa Israel? Dalam catatan sejarah disebutkan, bahwa bangsa Israel pada dasarnya adalah bangsa nomad yang hidup di padang pasir, selalu berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain dengan membawa ternak, onta, dan binatangbinatang peliharaannya guna mencari tempat pengembalaan, air, dan rumput. Sementara itu, bani Israel atau Hebrew (orang-orang Ibrani) diambil dari nama keturunan Ibrahim.47 Orang-orang Hebrew tersebut berasal dari ras Smith, disamping orang-orang Suriah dan Arab juga dinisbatkan kepadanya. Jadi, negeri-negeri Arab Tengah dan Utara adalah tanah orang-orang Smith. Selanjutnya, sekelompok orang dari mereka, yang kemudian disebut bani Israel, pergi dan berpindah meninggalkan negeri menuju ke arah utara, yaitu ke Mesopotamia, yang pada waktu itu kekuasaan berada di tangan orangorang Sumeria dan Akkadia. Sampai beberapa waktu orang-orang Hebrew tinggal di sana dan menikmati gemerlapnya peradaban Babilonia.48 Selanjutnya, mereka masuk ke Palestina dengan dipimpin oleh Ibrahim yang tinggal di Kildania, putra seorang pembuat patung (berhala). Ibrahim berhijrah bersama istrinya, Sarah, dan Luth, keponakannya, serta beberapa kerabat dan budak dari Kildania untuk menghindari perlakuan buruk dari penduduk di sana. Mereka menuju ke arah Utara hingga mencapai daerah Armania, kemudian berjalan lagi menuju arah Selatan hingga masuk ke negeri Kan‘an. Ibrahim mengakhiri pengembaraannya di tempat itu, dan menikmati ketentraman, kedamaian, dan kebaikan yang ada di sana.49 Suatu saat, negeri Kan‘an dilanda kekeringan, sehingga tidak mencukupi kebutuhan Ibrahim, kaumnya, dan ternak-ternak mereka. Pergilah Ibrahim dan keumnya ke arah selatan, menuju Mesir yang tanahnya subur dan banyak tanaman. Ibrahim pun tinggal di Mesir beberapa waktu lamanya, dan untuk beberapa saat menikmati kejayaan Raja Fir‘aun, hingga bertambahlah kekayaan dan ternaknya. Fir‘aun tidak membiarkan Ibrahim dan kaumnya tinggal di Mesir lebih lama, sehingga dia kembali ke negeri Kan‘an bersama seluruh harta kekayaannya dan ternaknya, termasuk bersama pula dengan Hajar, yaitu seorang budak perempuan Mesir yang dihadiahkan Fir‘aun kepada Sarah. Sesampainya di negeri Kan‘an lagi, Ibrahim menikah dengan Hajar atas permintaan Sarah, dan dikarunia seorang anak laki-laki, yaitu Ismail. Kira-kira 14 tahun kelahiran Ismail, Sarah Istri Ibrahim melahirkan anak, yaitu Ishak. Kemudian Ibrahim wafat dan meninggalkan anaknya, Ismail, di Hijaz, sedangkan Ishak ditinggalkan di Kan‘an.50 Ishak dikaruniai dua orang anak, yaitu Eso dan Ya‘qub. Ya‘qub disebut juga dengan Israel dan kepadanyalah bangsa Israel menisbatkan dirinya. Ya‘qub menikah dengan dua orang anak pamannya, Lea dan Rahel, disamping juga menikah dengan budaknya Lea, yaitu Zilfa dan budaknya Rahel, yaitu Belha. Secara berurutan, dengan Lea dikaruniai 6 anak, yaitu Robbin, Syam‘un, Lawe, Yahuda, Yassakir, dan Zabolon. Dengan Rahel dikaruniai 2 anak, yaitu Yusuf dan Benyamin. Dengan Zilfa dikaruniai 2 anak, yaitu Gad dan Asyer. Dengan Belha dikaruniai 2 anak, yaitu Dan dan Naftali.51 Diceritakan, bahwa ternyata kecintaan dan kasih sayang Ya‘qub secara berlebihan diberikan kepada Yusuf dan Benyamin. Saudara-saudara yang lainnya pun cemburu, dan mereka berencana membuat makar untuk menghabisi Yusuf dengan mengajaknya pergi bersama mereka mengembala ternak. Yusuf lalu dibuang ke dalam sumur yang dalam, dan mereka pulang ke Ya‘qub dengan berpura-pura menangis. Beberapa saat kemudian, lewatlah sebuah kafilah yang secara kebetulan mengambil air di sumur tersebut. Yusuf pun ikut terangkat, lalu dibawalah dia. Sesampainya kafilah tersebut di Mesir, Yusuf pun dijual kepada kepala keamanan Mesir untuk dikerjakan. Dalam perjalanannya ditunjuklah Yusuf oleh raja Fir‘aun (Fotivar) untuk menduduki posisi kepala urusan logistik. Posisi dan kedudukan Yusuf inilah yang telah mendorong Ya‘qub dan anak-anaknya hijrah ke Mesir untuk menghindari bencana kelaparan yang melanda negeri mereka, seperti yang pernah terjadi pada Ibrahim sebelumnya.52 Di Mesir pertumbuhan dan perkembangan bangsa Israel semakin pesat. Mereka hidup enak di Mesir, dan mendapatkan ketentraman dalam menjalankan aktivitas kehidupannya. Namun, dijelaskan bahwa watak bangsa Israel yang bersifat individualistis dan perasaan keterasingan, menyebabkan mereka tidak dapat bekerja sama dengan orang-orang sekitarnya, atau berinteraksi dengan penduduk asli setempat, termasuk dengan masyarakat Mesir. Terbukti, penduduk Mesir kemudian mengetahui bahwa bangsa Israel berencana membuat makar. Ketika Mesir dilanda bencana dan Musibah, bangsa Israel justru memanfaatkan keadaan ini untuk melemahkan kekuatan perekonomian rakyat Mesir dan menghilangkan rasa persaudaraan di kalangan bangsa Mesir. Mereka ingin menduduki kekuasaan atas orang Mesir, baik melalui tekanan ekonomi, maupun melalui agama dan keyakinan. Untuk selanjutnya, bangsa Israel pun terusir dari bumi Mesir pada masa kepemimpinan Musa.53 Dalam kenyataannya, dikarenakan karakter yang dimiliki bangsa Israel, mereka sebenarnya ketika di Mesir mengenggap Musa bukan sebagai rasul utusan Tuhan, tetapi memandang Musa tidak lebih sebagai seorang pemimpin dan panglima, yang darinya dapat membebaskan orang-orang Israel dari perbudakan orang-orang Mesir. Setelah diselamatkan, mereka malah menganggap Musa sebagai orang yang telah ikut menghilangkan kenikmatan duniawi yang mereka dapatkan di Mesir, dan Musa pulalah yang membawanya pada kehidupan pengembaraan di padang pasir.54 Setelah Musa meninggal, kepemimpinan bangsa Israel dipegang oleh Yusa‘ ibn Nun. Yusa adalah salah seorang yang setia kepada Musa, dan Musa pun telah memilihnya untuk memimpin bangsa Israel sebelum wafatnya. Selanjutnya, Yusa‘ dan para pengikutnya meneruskan perjalanan menuju ke arah utara, timur sungai Yordania. Mereka dapat menyebrangi sungai Yordania dan akhirnya masuk ke Palestina.55 Di tanah Palestina ini, bangsa Israel berkuasa melewati beberapa periode, yaitu masa kekuasaan para hakim, masa kekuasaan para raja, dan masa perpecahan yang pada akhirnya melenyapkan kekuasaan bangsa Israel dari bumi Palestina. Diceritakan, bahwa kerajaan Israel jatuh ke tangan Sargon II, yaitu raja Assyria. Pada tahun 608 SM, penguasaan atas kerajaan Israel berpindah ke tangan Fir‘aun dari mesir. Setelah itu, penguasaan atas Israel pindah lagi ke tangan Nabukadnezar, raja Babilonia. Akhirnya, tamatlah riwayat kerajaan Yahudi di Palestina. Pada tahun 135 M, Romawi dapat kembali menghancurkan Yerusalem dan memusnahkan apa saja yang ada di Yerusalem, tak ketinggalan sisa-sisa orang Yahudi pun dihabisi dengan cara dibunuh. Namun, sebagian mereka ada yang dapat melarikan diri, baik ke Mesir, ke arah Utara Afrika, Sepanyol, serta Eropa.56 Dengan demikian, tahun 135 M merupakan tahun tamatnya riwayat kehidupan Yahudi di Palestina. Mereka mengerti dan memahami sepenuhnya bahwa tidak ada tempat yang layak lagi baginya untuk tinggal di negeri ini. Mereka pun berniat mengembara di muka bumi, yaitu tinggal di berbagai tempat, tidak menetap dan selalu berpindah-pindah seperti pada awal-awal kehidupan mereka. Dalam masa pengembaraan yang panjang itulah, banyak dari mereka yang akhirnya mendiami beberapa kawasan Eropa, sebagaimana pula mereka mendiami Mesir, Afrika Utara, Yaman, dan lain sebagainya. Masa-masa inilah yang sangat berpengaruh terhadap watak karakteristik dan tingkah laku bangsa Yahudi.57 Mereka pada awalnya memandang bahwa Palestina merupakan tanah airnya, tetapi kini mereka kehilangan tanah air itu.


Dahulu, mereka adalah satu umat yang bersatu dan menyatu, namun kini umat itu terpecah pecah dan tersebar di berbagai tempat. Orang-orang Yahudi hidup di antara umat dan bangsa-bangsa lain, tetapi meskipun demikian tetap saja hinggap pada dirinya perasaan keterasingan, yang menjadi ciri utama karakteristik mereka. Mereka menjadi tamu-tamu di negeri orang, tetapi tamu yang bertindak kurang ajar. Bagaimana mungkin seorang tamu menganggap dirinya sebagai ras dan jenis yang lebih baik dari tuan rumahnya, dan anehnya, lebih mengutamakan dirinya sendiri daripada tuan rumahnya.58 Bahkan, dikatakan bahwa mereka begitu yakin bahwa bangsa Yahudi adalah bangsa yang terkasih dihadapan Tuhan. Mereka demikian yakinnya bahwa Tuhan selalu memberikan perhatian khusus kepadanya. Mereka mengatakan, kalau sekiranya bukan karena campur tangan dan kasih Tuhan, niscaya kami sejak dahulu sudah binasa. Demikianlah keyakinan mereka. Mereka menganggap bahwa Tuhan merekalah satu-satunya Tuhan Yang Mahakasih dan Mahahebat dan hanya agama dan bangsa Yahudilah yang paling dikasihi tuhan. Keyakinan ini muncul setelah terjadinya eksodus dari wilayah Mesir di bawah penindasan Fir‘aun.59 Orang Yahudi selalu iri hati serta membencinya kepada siapa saja yang memiliki tanah air dan tempat tinggal. Demikianlah, orang-orang Yahudi lalu menjadi musuh setiap negeri dan tanah air. Masyarakat Yahudi selalu menjadi sumber dan sebab timbulnya penghianatanan dan persengkataan serta permusuhan yang ditujukan kepada setiap negeri tempat mereka tinggal. Oleh karena itu, wajar apabila mereka dibantai oleh Hitler, misalnya, dikarenakan dia telah menghitung beberapa bentuk penghianatan orang Yahudi terhadap Jerman. Hitler menyebutkan, diantaranya adalah menggunakan harta dan kekayaan masyarakat dengan cara manipulasi dan riba, merusak pendidikan dan pengajaran, menguasai bank, bursa, dan kamar-kamar dagang untuk kepentingan mereka, menguasai fungsi dan peran media, melakukan intervensi dalam politik negara bukan untuk kepentingan negara itu sendiri, serta puncaknya adalah spionase (memata-matai) Jerman.60 Pada awal-awal Islam, misalnya, di Madinah keberadaan kaum Yahudi adalah menjadi salah satu problem. Pada awalnya, oleh Nabi Muhammad, kaum Yahudi diperlakukan sebagaimana masyarakat Arab pada umumnya. Muhammad berupaya untuk berbuat baik terhadap kaum Yahudi dan menjadikan dirinya agar diterima sebagai Nabi. Bahkan, untuk menyenangkan kaum Yahudi dan Kristen, Nabi Muhammad pada mulanya meminta umatnya untuk shalat ke arah Yerusalem dan puasa ‘Asyura sebagai hari penebusan dosa Yahudi. Namun, kaum Yahudi tidak pernah bersikap baik terhadap Nabi, dan upaya beliau membujuk mereka akhirnya gagal.61 Kehidupan Yahudi di Rusia adalah contoh lain yang paling jelas. Di Rusia, pada awal abad ke 19 terdapat lebih dari setengah jumlah Yahudi di seluruh dunia. Mereka hidup di sana sebagai parasit atau benalu, serta menghianati dan mengingkari hukum dan undang-undang. Orang-orang Yahudi yang miskin, membuka kedai-kedai dan memperdagangkan arak, sementara yang kaya bekerja dengan cara riba dan penipuan yang keji. Para pedagang membuat tipu muslihat untuk mengelabui perdagangan bangsabangsa lain, sementara para pekerjanya menetapkan dan menerima dengan upah kecil sehingga menimbulkan kegelisahan dan protes pekerja-pekerja lain.62 Jadi, itulah karakter bangsa Yahudi, di mana mereka tinggal di sanalah mereka menjadi benalu. Kini, perlakuan yang tidak manusiawi pun dilakukan kembali terhadap bangsa Palestina. Dengan mendeklarasikan berdirinya negara Israel, mereka mencoba kembali ke Palestina dan mengumpulkan kembali bangsa ini yang telah tercerai berai. Mereka berkeyakinan, bahwa sebenarnya negeri Palestinalah wilayah yang cocok buat mereka, yaitu suatu wilayah yang dijanjikan.
Namun, mereka tidak bisa menghilangkan karakter yang telah disandangnya dari generasi ke generasi. Kedatangan bangsa Yahudi ini telah mengusik ketenangan, kesejahteraan, dan kemakmuran bangsa Palestina. Tercatat pada 14 Mei 1948, diumumkanlah secara resmi berdirinya negara Israel dengan berpijak pada legitimasi resolusi PBB No. 181. Beberapa saat dari pengumumam itu, pemerintah AS menyatakan pengakuannya terhadap negara Israel, yang kemudian disusul pengakuan dari Uni Soviet. Dengan demikian, sejak saat itu pula, mendungnya awan Timur Tengah berawal, negara Arab serta merta menolak resolusi PBB tersebut. Hal itu pula yang menyebabkan meletusnya perang Arab-Israel. Yang memprihatinkan, pasca perang 1948, nasib rakyat Palestina justru semakin buruk.63 Setelah deklarasi negara Israel, rakyat Palestina semakin tidak tenang. Rakyat Palestina mengungkapkan, bahwa kami dahulu memiliki rumah, kebun yang indah, dan pabrik-pabrik milik ayah dan nenek moyang kami. Semua itu membentang dari Sungai Jordan sampai ke Laut Tengah. Sekarang, setelah negara Israel berdiri kami dipindahkan ke tempat terpencil yang jauh dari kehidupan manusia. Ribuan imigran Yahudi datang menduduki daratan kami, mengusir penduduk asli ke negara tetangga (Libanon, Syria, dan Yordania). Lalu, mereka membangun perkampungan di pinggiran sebelah timur dan sebelah selatan Palestina (Tepi Barat dan Jalur Gaza). Tahun 1948, rumah, kebun, tanah pertanian, dan pabrik-pabrik kami di rampas, dan tanah rampasan itu kemudian mereka sebut sebagai negara Israel. Tahun 1967, pasukan Israel menyerbu Tepi Barat dan Jalur Gaza, dua tempat pertahanan terakhir rakyat Palestina. Sejak itu, rakyat Palestina selalu ditekan oleh pasukan militer Israel.64 Sejak tahun 1948 pula, negeri Palestina telah berubah menjadi negeri jajahan Israel. Bagi kaum muslim Palestina, hidup di sana bagaikan hidup di dalam penjara. Perlakuan biadab Yahudi dari mulai pemukulan, penembakan hingga pembantaian sadis mudah didapati di jalan-jalan. Pemerintah Israel sejak awal berdirinya, telah melakukan westernisasi terhadap bangsa Palestina. Nilai-nilai materialisme Barat yang dibawa dari hasil diaspora mereka tidak sesuai dengan nilai-nilai spiritual keagamaan asli milik bangsa Palestina. Oleh karena itu, wajar apabila terjadi antagonisme (pertikaian) antara kedua belah pihak.65 Perlawanan demi perlawanan terus dilakukan oleh bangsa Palestina untuk meraih kembali hak-hak mereka yang dirampas penjajah Israel. Bermacam cara telah ditempuh, baik melalui perlawanan senjata maupun cara diplomasi. Namun, upaya-upaya tersebut belum membuahkan hasil kemerdekaan bagi bangsa Palestina. Di bawah pendudukan Israel, bangsa Palestina terus-menerus mengalami penderitaan. Mereka banyak mengalami kesulitan hidup. Tidak sedikit korban berjatuhan. Anak-anak banyak terlantar kehilangan orang tuanya. Kondisi mereka sangat buruk, akibat kebijakan pemerintah Israel yang sangat mengekang dan menekan mereka.66 Sekarang, pertanyaanya adalah salahkan apabila rakyat Palestina bereaksi untuk melawan dan menentang Israel? Bagaimana perlawanan rakyat Palestina jika dilihat dari kacamata agama ‖Islam‖, apakah dapat dimasukkan dalam kategori ‖jihad‖? Siapa yang sebenarnya layak menyandang gelar terorisme, rakyat Palestina atau Israel? Untuk melihat hal ini, pernyataan Azra tampaknya perlu digarisbawahi, bahwa harus diakui, terdapat individu dan kelompok-kelompok muslim yang melakukan kekerasan politik, yang mengandung sejumlah elemen justifikasi moral. Misalnya, tindakan kekerasan politik yang dilakukan para pejuang dan kelompok-kelompok Palestina melawan terorisme (state terorism) yang dilakukan negara Zionis Israel adalah memiliki justifikasi moral dari ketertindasan yang mereka derita dalam waktu yang panjang. Dengan demikian, Zionis Israel, dapat disebut terorisme dalam kasus dengan Palestina, yang didukung hampir tanpa reserve oleh Amerika Serikat dan banyak negara Barat lainnya.67 Jika dilihat, imperialisme yang dilakuakan Israel terhadap rakyat Palestina, sebenarnya adalah bentuk teroris yang jauh lebih mengerikan. Dalam hal ini, imperiaslis yang dilakukan mereka telah melahirkan ketidakadilan, kemiskinan, menindas harkat kemanusiaan, serta menimbulkan penderitaan yang panjang. Demikian pula, sejarah pun belum pernah mencatat, bahwa yang namanya imperialis telah menciptakan kemakmuran, kesejahteraan, dan kedamaian bagi umat manusia. Imperialis tak lain adalah wujud teror nomor wahid yang juga harus dikritisi dan diperangi.68 Di sisi lain, secara psikologis sebagai legitimasi perlawanan rakyat Palestina perlu diketahui, bahwa motivasi melakukan aksi bunuh diri yang dilakukan mereka adalah bentuk balas dendam atas penghinaan dan pelecehan terhadap dirinya atau keluarganya, atau juga rasa putus asa dalam hidupnya akibat tindakan kebebasan yang membuat tidak bisa mengenyam pendidikan dan meraih pekerjaan serta terus dibayangi kekejaman pendudukan Israel.69 Demikian pula dalam perjalanan selanjutnya, sejumlah pengkhianatan Yahudi Israel telah tercatat dalam lembaran sejarah Palestina. Misalnya, dalam situasi terakhir tahun 1999 ini, Yahudi kembali berkhianat dengan membatalkan Perjanjian Oslo, 14 Mei 1999. Dalam Perjanjian itu telah disepakati bahwa Palestina akan diberikan kemerdekaannya pada tanggal 4 Mei 1999, tetapi kenyataannya Israel kemudian menolak pendeklarasiannya dengan dalih Israel akan menghadapi pemilu. Arafat telah ditekan oleh Israel untuk menunda deklarasi Palestina merdeka. Selain itu, masih banyak bentuk pengkhianatan Israel terhadap Palestina. Diantaranya adalah pengkhianatan terhadap Perjanjian Wye River, Perjanjian Camp David, dan lainnya.70 Perlawanan rakyat Palestina dalam kacamata Islam tentu saja bagian dari ‖jihad‖ yang dilakuakan dengan peperangan. Jihad yang semacam ini mendapat legitimasi atau pembenaran menurut Islam manakala kaum Muslim atau negeri mereka diserang oleh orang-orang atau negara kafir. Contohnya adalah dalam kasus Afganistan dan Irak yang diserang dan diduduki AS sampai sekarang, juga dalam kasus Palestina yang dijajah Israel. Inilah yang disebut dengan jihad defensif (difā'ī). Dalam kondisi seperti ini, Allah SWT telah mewajibkan kaum Muslim untuk membalas tindakan penyerang dan mengusirnya dari tanah kaum Muslim: Perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kalian, tetapi janganlah kalian melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas. (QS al-Baqarah [2]: 190).


jangan lupa di share:)