Palestine Liberation Organization (PLO)
Organisasi Pembebasan Palestina atau Palestine
Liberation Organization (PLO) atau ;
(Munazzamat al-Tahrir al-Filastiniyyah) merupakan
organisasi politik dan paramiliter yang diakui Liga Arab
sebagai perwakilan resmi Palestina sejak Oktober 1974.
Organisasi ini merupakan hasil bentukan Liga Arab pada
bulan Mei 1964. Tujuan awalnya adalah membebaskan
Palestina melalui perlawanan bersenjata.25
Pada perang Juni selama enam hari (1967), Israel menduduki Tepi Barat,
Jalur Gaza, Sinai (Mesir) dan Dataran Tinggi Golan (Suriah), memperluas batasbatas
Yerusalem dan memperpanjang Undang-Undang Israel atas Yerusalem
Timur. Resolusi Dewan Keamanan PBB Nomor 242 menuntut penarikan mundur.
pasukan Israel dari wilayah-wilayah yang baru diduduki. PLO menjadi payung
organisasi bagi beragam kelompok perlawanan Palestina dan mengadopsi
konstitusi nasional. Pada tahun 1968-1969, PLO mengadopsi tujuan negara
demokrasi sekuler di seluruh wilayah Palestina. Yasser Arafat pun diangkat
sebagai Presiden PLO.26 PLO mendapat pengakuan sebagai perwakilan resmi
bangsa Palestina dari Organisasi Konferensi Islam (OKI) pada tahun 1969. Pada
22 November 1974, keberadaan PLO diakui The United Nations General
Assembly.
PLO meningkatkan kegiatannya sekitar tahun 1970an, bahkan hingga
tahun 1980an, PLO memainkan peran utama dalam perjuangan rakyat Palestina.
Lahirnya gerakan Islam selama 1980-an memiliki dampak meluas atas organisasi
ini, yang telah bertahan terutama melalui dukungan golongan kiri, pemerintah
Arab sosialis, dan Uni Soviet. Kelompok Islam, khususnya yang mengorganisir
dirinya di Jalur Gaza dan Tepi Barat, menjadi bentuk baku Intifadah pada 1987
dan memimpin pemberontakan ini. Pada 1990-an, kekuatan kelompok Islam
bertentangan dengan PLO. Tak diragukan lagi, perkembangan ini membuat Israel
mengubah taktik, untuk memusatkan perhatian pada gerakan Islam baru yang
bersatu dibawah ciri yang sama ini, dan bukan dengan PLO, yang telah
kehilangan dukungan penting dari blok Soviet yang sekarang telah beku, yang
menjadi kekuatan terbesarnya.
Israel lebih memilih membuat perubahan strategi, bukan menghadapi dua
ancaman ini sekaligus. Hal terpintar yang dilakukan adalah mengakui PLO
sebagai perwakilan resmi kepentingan Palestina dan lalu memainkan kartu PLO
melawan kekuatan Palestina lainnya. Tentu ini berarti bahwa Israel harus
sementara waktu menghentikan kebijakan penyerangan yang telah berlangsung
bertahun-tahun, jika itu penting untuk taktik ini. Inilah dasar bagi Israel dan PLO
memulai proses perdamaian selama awal 1990-an..
jangan lupa di share:)
0 komentar:
Posting Komentar